Kamis, 17 Oktober 2013

waopun hari raya kurban sudah lewat lebih dari 2 hari, pasti masih ada di antara kalian yang masih memiliki stok daging kambing di kulkas. mungkin tidak semua anggota kluarga kita suka makan daging kambing dengan alasan keraslah, baulah dsb. 12 tips berikut adalah cara mengolah kambing agar tidak keras dan bau....sebelum di masak sesuai selera kita

Tips  1

Rebus daging kambing dengan potongan lobak secukupnya, setengah jam kemudian keluarkan lobaknya. Setelah itu pergunakan daging kambing untuk memasak sesuai dengan resep masakan daging kambing yang disukai.

Tips  2

Rebus 1 kilogram daging kambing atau domba dengan kacang hijau sebanyak 5 gram. Setelah 10 menit, angkat dan tiriskan daging tersebut.  Kemudian dimasak sesuai dengan keperluan.

Tips  3

Rebus 1 kilogram daging kambing dengan dimasukkan bersama bubuk kare sekitar 10 gram. Banyaknya bumbu kare disesuaikan dengan jumlah kilogram daging yang akan dimasak

Tips  4

Rebus 1 kilogram daging kambing atau domba dengan dimasukkan 200 gram tebu yang sudah dipotong-potong. Rebus kurang lebih selama setengah jam

Tips  5

Rebus 1 liter air, setelah mendidih masukkan 1 kilogram daging kambing dan 50 gram cuka. Setelah mendidih, tiriskan daging kambing itu dan dimasak ulang sesuai kehendak hati

daging kambing 300x198 12 Tips penghilang bau khas daging kambing

Tips  6

Cara lainnya lagi, sebelum dimasak daging kambing disiram dengan tetesan air jeruk nipis. Jika tidak ada jeruk nipis bisa dengan menggunakan daun jeruk limau.

Tips  7

Selain air jeruk nipis bisa juga menggunakan daun jambu klutuk. Daun jambu itu dibejek-bejek bersama dengan daging kambing sebelum dimasak

Tips  8

ambillah 2 potong arang lalu cucilah sampai bersih dari kotoran lain. Rebuslah daging kambing bersama-sama arang tsb, niscaya daging kambing tidak akan berbau lagi. Setelah itu masaklah dengan rempah-rempah sesuai resep pilihan anda

Tips  9

langsung mengolah daging kambing yang baru disembelih, tanpa pernah sedikitpun mencucinya terlebih dahulu baik dengan air maupun bahan pencuci lainnya.Bau amis itu akan berkurang dengan sendirinya jika dimasak dengan benar (sampai meresap, tanak, dan cukup waktu).Jangan lupa berhati-hati ketika memotong daging kambing agar tidak terkena kotoran (sehingga kita tergoda alasan harus membilasnya dengan air). Jika bulu-bulu kambing masih menempel halus dan tipis, cabuti saja pelan-pelan. Daging kambing siap olah tidak mengapa disimpan dulu di dalam kulkas sebelum dimasak, sepanjang tidak dicuci dengan air.

Tips  10

Yang biasa aku lakukan untuk menghilangkan bau khas daging kambing ga pernah pake apa apa hanya dengan cara memotong daging dengan arah yang benar…yaitu memotong searah serat daging

satekambing 300x225 12 Tips penghilang bau khas daging kambing

Tips  11

sebelum dimasak bungkus dengan daun pepaya dan buah nanas. karena daun pepaya bikin daging menjadi empuk setelah matang sedangkan nanas untuk menghilangkan bau amisnya. diperkirakan bau nanas lebih kuat daripada jeruk

Tips  12

Cincang, memarkan atau lumat jahe, kemudian campurkan pada daging yang akan diolah. Aroma Jahe akan menutupi bau lebus pada daging. Agar hasilnya maksimal, lebih baik lagi Jahe yang dlhaluskan bersama bumbu lain.

Untuk menghilangkan bau tak sedap. Anda Juga bisa menambahkan bumbu dapur beraroma kuat seperti kapulaga. kayu manis, cengkeh, dan bumbu rempah lainnya. Bumbu-bumbu yang beraroma kuat seperti itu tidak hanya membuat rasa masakan menjadi nikmat, tetapi juga membantu menghilangkan bau tidak sedap pada daging.

Gunakan bumbu rempah yang beraroma tajam untuk mengimbangi aroma daging kambing yang khas

sumber : infoternak.com

12 Cara Mengolah Daging Kambing

waopun hari raya kurban sudah lewat lebih dari 2 hari, pasti masih ada di antara kalian yang masih memiliki stok daging kambing di kulkas. mungkin tidak semua anggota kluarga kita suka makan daging kambing dengan alasan keraslah, baulah dsb. 12 tips berikut adalah cara mengolah kambing agar tidak keras dan bau....sebelum di masak sesuai selera kita

Tips  1

Rebus daging kambing dengan potongan lobak secukupnya, setengah jam kemudian keluarkan lobaknya. Setelah itu pergunakan daging kambing untuk memasak sesuai dengan resep masakan daging kambing yang disukai.

Tips  2

Rebus 1 kilogram daging kambing atau domba dengan kacang hijau sebanyak 5 gram. Setelah 10 menit, angkat dan tiriskan daging tersebut.  Kemudian dimasak sesuai dengan keperluan.

Tips  3

Rebus 1 kilogram daging kambing dengan dimasukkan bersama bubuk kare sekitar 10 gram. Banyaknya bumbu kare disesuaikan dengan jumlah kilogram daging yang akan dimasak

Tips  4

Rebus 1 kilogram daging kambing atau domba dengan dimasukkan 200 gram tebu yang sudah dipotong-potong. Rebus kurang lebih selama setengah jam

Tips  5

Rebus 1 liter air, setelah mendidih masukkan 1 kilogram daging kambing dan 50 gram cuka. Setelah mendidih, tiriskan daging kambing itu dan dimasak ulang sesuai kehendak hati

daging kambing 300x198 12 Tips penghilang bau khas daging kambing

Tips  6

Cara lainnya lagi, sebelum dimasak daging kambing disiram dengan tetesan air jeruk nipis. Jika tidak ada jeruk nipis bisa dengan menggunakan daun jeruk limau.

Tips  7

Selain air jeruk nipis bisa juga menggunakan daun jambu klutuk. Daun jambu itu dibejek-bejek bersama dengan daging kambing sebelum dimasak

Tips  8

ambillah 2 potong arang lalu cucilah sampai bersih dari kotoran lain. Rebuslah daging kambing bersama-sama arang tsb, niscaya daging kambing tidak akan berbau lagi. Setelah itu masaklah dengan rempah-rempah sesuai resep pilihan anda

Tips  9

langsung mengolah daging kambing yang baru disembelih, tanpa pernah sedikitpun mencucinya terlebih dahulu baik dengan air maupun bahan pencuci lainnya.Bau amis itu akan berkurang dengan sendirinya jika dimasak dengan benar (sampai meresap, tanak, dan cukup waktu).Jangan lupa berhati-hati ketika memotong daging kambing agar tidak terkena kotoran (sehingga kita tergoda alasan harus membilasnya dengan air). Jika bulu-bulu kambing masih menempel halus dan tipis, cabuti saja pelan-pelan. Daging kambing siap olah tidak mengapa disimpan dulu di dalam kulkas sebelum dimasak, sepanjang tidak dicuci dengan air.

Tips  10

Yang biasa aku lakukan untuk menghilangkan bau khas daging kambing ga pernah pake apa apa hanya dengan cara memotong daging dengan arah yang benar…yaitu memotong searah serat daging

satekambing 300x225 12 Tips penghilang bau khas daging kambing

Tips  11

sebelum dimasak bungkus dengan daun pepaya dan buah nanas. karena daun pepaya bikin daging menjadi empuk setelah matang sedangkan nanas untuk menghilangkan bau amisnya. diperkirakan bau nanas lebih kuat daripada jeruk

Tips  12

Cincang, memarkan atau lumat jahe, kemudian campurkan pada daging yang akan diolah. Aroma Jahe akan menutupi bau lebus pada daging. Agar hasilnya maksimal, lebih baik lagi Jahe yang dlhaluskan bersama bumbu lain.

Untuk menghilangkan bau tak sedap. Anda Juga bisa menambahkan bumbu dapur beraroma kuat seperti kapulaga. kayu manis, cengkeh, dan bumbu rempah lainnya. Bumbu-bumbu yang beraroma kuat seperti itu tidak hanya membuat rasa masakan menjadi nikmat, tetapi juga membantu menghilangkan bau tidak sedap pada daging.

Gunakan bumbu rempah yang beraroma tajam untuk mengimbangi aroma daging kambing yang khas

sumber : infoternak.com

Sabtu, 21 September 2013


Sudah lama sekali saya nggak ngeblog. mungkin sudah hampir 2 bulan. nah...beberapa minggu terakhir ini saya lagi asyik nyobain bikin martabak manis/ terang bulan. bagiku martabak ini uuuuuuuuueeeeeeeenak buaaaaaanget. tp klo beli mulu cepet nguras persediaan kantong. lalu munculah ide untuk membuat martabak manis sendiri. percobaan pertama GAGAL TOTAL. gagal karena apinya ternyata kegedeaan jadi gosong diluar tp bagian dalem belum matang. jadi buat para blooger yang baru pengen coba hati-hati klo maen apinya, tanya pada yang sdh ali dulu saja bisi tutung...alias bisa gosong...tapi aku tidak mau menyerah...wlopun gak minim mirai ocha aku tetep ganbate....semangat...setelah beberapa kali nyoba sabil download video dari yutube akirnya aku sudah mulai nemu celahnya wlopun aku belum puas...bagi para blogger yang pengen coba aku akan berbagi resep...banyak metode di internet metode pembuatan maratabak dari mulai dicampur semua bahan lalu di aduk lah...dari yang telur di campur ame gula dululah...ampe ke yang campurin bahan dikit-dikit...klo menurutku sih...bagi yang belum ahli campur bahan sedikitdemi sedikit...sampe tercampu rata...klo yang sudah tingkatan ahli mah...sok bade di kumaha terserah ajah.....bay the way anyway busway...ini resepnya hapy sharing...

bahan:
Tepung terigu     250 gr
Telur                      1 btr
Air putih hangat  325 ml
Gula                    75 gr
Garam                Sejumput
Ragi instant         1/2 sdt
Baking powder   1/2 sdt
Soda Kue           1/2 sdt
Susu Bubuk        20 gr
mentega              10 gr

Toping:
mentega
kacang
keju parut
meses
susu cair dll

Tahapan memasak
1. Campurkan gula dan telur dalam gelas besar aduk sampir merata (Bahan A)
2. Campurkan air putih hangat dengan mentega hingga mentega mencair (Bahan B).
3. Masukan tepung, ragi instant, baking powder, soda kue, susu bubuk dan garam ke dalam baskom aduk
    sampai rata, buat lubang ditengah2 bahan
4. Masukan (Bahan A dan bahan B) yang telah dicampur tadi ke tengah2 bahan C. aduk hingga merata
    (tidak kental tidak terlalu cair)
5.  Setelah itu diamkan selama 45mnt - 60 mnt
6. panaskan loyang yang akan digunakan untuk memasak. jika loyang sudah panas (dibuktikan dengan cara menaburkan sedikit gula pasir, apabila sudah panas maka gula akan meleleh). masukan adonan tadi keloyang. gunakan panas api terkecil.
6.untuk membuat krepes khas martabak bisa dengan cara menggoyang-goyang loyang. atau menggunakan centong atau sendok.
7. jika permukaan adonan sudah mulai berpori-pori
8. taburi bagian atas adonan dengan gula.
9. tutup loyang, tunggu ingga kering...setelah kering angkat martabak kemudian olesi dengan mentega, keju parut, meses dan kacang. potong martabak sesuai selera.

selamat menikmati.......

Resep Martabak Manis


Sudah lama sekali saya nggak ngeblog. mungkin sudah hampir 2 bulan. nah...beberapa minggu terakhir ini saya lagi asyik nyobain bikin martabak manis/ terang bulan. bagiku martabak ini uuuuuuuuueeeeeeeenak buaaaaaanget. tp klo beli mulu cepet nguras persediaan kantong. lalu munculah ide untuk membuat martabak manis sendiri. percobaan pertama GAGAL TOTAL. gagal karena apinya ternyata kegedeaan jadi gosong diluar tp bagian dalem belum matang. jadi buat para blooger yang baru pengen coba hati-hati klo maen apinya, tanya pada yang sdh ali dulu saja bisi tutung...alias bisa gosong...tapi aku tidak mau menyerah...wlopun gak minim mirai ocha aku tetep ganbate....semangat...setelah beberapa kali nyoba sabil download video dari yutube akirnya aku sudah mulai nemu celahnya wlopun aku belum puas...bagi para blogger yang pengen coba aku akan berbagi resep...banyak metode di internet metode pembuatan maratabak dari mulai dicampur semua bahan lalu di aduk lah...dari yang telur di campur ame gula dululah...ampe ke yang campurin bahan dikit-dikit...klo menurutku sih...bagi yang belum ahli campur bahan sedikitdemi sedikit...sampe tercampu rata...klo yang sudah tingkatan ahli mah...sok bade di kumaha terserah ajah.....bay the way anyway busway...ini resepnya hapy sharing...

bahan:
Tepung terigu     250 gr
Telur                      1 btr
Air putih hangat  325 ml
Gula                    75 gr
Garam                Sejumput
Ragi instant         1/2 sdt
Baking powder   1/2 sdt
Soda Kue           1/2 sdt
Susu Bubuk        20 gr
mentega              10 gr

Toping:
mentega
kacang
keju parut
meses
susu cair dll

Tahapan memasak
1. Campurkan gula dan telur dalam gelas besar aduk sampir merata (Bahan A)
2. Campurkan air putih hangat dengan mentega hingga mentega mencair (Bahan B).
3. Masukan tepung, ragi instant, baking powder, soda kue, susu bubuk dan garam ke dalam baskom aduk
    sampai rata, buat lubang ditengah2 bahan
4. Masukan (Bahan A dan bahan B) yang telah dicampur tadi ke tengah2 bahan C. aduk hingga merata
    (tidak kental tidak terlalu cair)
5.  Setelah itu diamkan selama 45mnt - 60 mnt
6. panaskan loyang yang akan digunakan untuk memasak. jika loyang sudah panas (dibuktikan dengan cara menaburkan sedikit gula pasir, apabila sudah panas maka gula akan meleleh). masukan adonan tadi keloyang. gunakan panas api terkecil.
6.untuk membuat krepes khas martabak bisa dengan cara menggoyang-goyang loyang. atau menggunakan centong atau sendok.
7. jika permukaan adonan sudah mulai berpori-pori
8. taburi bagian atas adonan dengan gula.
9. tutup loyang, tunggu ingga kering...setelah kering angkat martabak kemudian olesi dengan mentega, keju parut, meses dan kacang. potong martabak sesuai selera.

selamat menikmati.......

Sabtu, 06 Juli 2013

Puasa selama 13-14 jam tiap hari selama satu bulan mengakibatkan cairan dalam tubuh menurun. Cara mengatasinya harus menjaga asupan cairan agar tidak terjadi dehidrasi. 
Sayangnya, kita sering lupa memperhatikan konsumsi cairan tubuh. Apalagi bagi yang terbiasa minum kopi dan teh, saat bangun sahur guna mencegah mata mengantuk, minuman jenis itulah yang sering jadi pilihan dibanding memperbanyak minum air putih.

"Normalnya, tubuh membutuhkan kurang lebih dua liter cairan atau sekitar enam hingga delapan gelas air. Kadangkala, saat puasa tak terpenuhi. Ada yang cuma minum segelas saat sahur dan dua gelas saja saat buka. Akibatnya, tubuh menjadi dehidrasi," ujar dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK.

Gejala paling ringan ketika mengalami dehidrasi adalah bibir dan lidah kering, lemah, pusing, rasa mual atau kelelahan ekstrim. Selain itu, warna urin menjadi lebih gelap daripada biasanya.
Air putih merupakan cairan paling tepat untuk mengatasi dehidrasi. Fiastuti menyarankan agar kita mengonsumsi tiga gelas air saat sahur dan delapan gelas air saat buka. Tentunya, tidak diminum secara langsung, melainkan bertahap selama malam hari saat tidak berpuasa.

Ia juga mengingatkan agar kita mengindari minuman manis saat sahur. Hal itu untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh. Cairan manis yang dikonsumsi saat sahur bisa mengenyangkan sesaat, tetapi dapat menyebabkan hipoglisemia (kadar gula tubuh menurun secara drastis).

"Daripada minum teh manis saat sahur lebih baik anda meminum susu, karena bisa membuat kenyang lebih lama dari makanan lain. Susu memiliki kadar glikemik yang rendah dan tidak hanya mengandung karbohidrat, tetapi juga mengandung protein dan lemak yang diserap tubuh secara perlahan," jelasnya.
Jika ingin berolahraga, lakukan sebelum buka puasa. Pasalnya, seseorang berpeluang lebih besar kehilangan banyak cairan tubuh ketika berolahraga. Dengan mengatur jadwal olahraga mendekati waktu buka, tubuh akan terhindar dari dehidrasi berlebihan.

"Olahraga setelah berbuka sebaiknya dilakukan. Tak perlu olahraga berat. Cukup dengan berjalan di sekitar komplek atau sekitar halaman rumah. Dengan berjalan, akan ada benturan pada tulang. Hal itu membantu memperkuat tulang Anda," imbuh Fiastuti. 

Nah, mari kita ambil gelas dan minum air putih sebelum waktu sahur tiba, ya.

Sumber : 
http://www.apakabardunia.com/2012/08/sahur-susu-yes-teh-dan-kopi-no.html

Sahur? Susu Yes, Teh dan Kopi No!

Puasa selama 13-14 jam tiap hari selama satu bulan mengakibatkan cairan dalam tubuh menurun. Cara mengatasinya harus menjaga asupan cairan agar tidak terjadi dehidrasi. 
Sayangnya, kita sering lupa memperhatikan konsumsi cairan tubuh. Apalagi bagi yang terbiasa minum kopi dan teh, saat bangun sahur guna mencegah mata mengantuk, minuman jenis itulah yang sering jadi pilihan dibanding memperbanyak minum air putih.

"Normalnya, tubuh membutuhkan kurang lebih dua liter cairan atau sekitar enam hingga delapan gelas air. Kadangkala, saat puasa tak terpenuhi. Ada yang cuma minum segelas saat sahur dan dua gelas saja saat buka. Akibatnya, tubuh menjadi dehidrasi," ujar dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK.

Gejala paling ringan ketika mengalami dehidrasi adalah bibir dan lidah kering, lemah, pusing, rasa mual atau kelelahan ekstrim. Selain itu, warna urin menjadi lebih gelap daripada biasanya.
Air putih merupakan cairan paling tepat untuk mengatasi dehidrasi. Fiastuti menyarankan agar kita mengonsumsi tiga gelas air saat sahur dan delapan gelas air saat buka. Tentunya, tidak diminum secara langsung, melainkan bertahap selama malam hari saat tidak berpuasa.

Ia juga mengingatkan agar kita mengindari minuman manis saat sahur. Hal itu untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh. Cairan manis yang dikonsumsi saat sahur bisa mengenyangkan sesaat, tetapi dapat menyebabkan hipoglisemia (kadar gula tubuh menurun secara drastis).

"Daripada minum teh manis saat sahur lebih baik anda meminum susu, karena bisa membuat kenyang lebih lama dari makanan lain. Susu memiliki kadar glikemik yang rendah dan tidak hanya mengandung karbohidrat, tetapi juga mengandung protein dan lemak yang diserap tubuh secara perlahan," jelasnya.
Jika ingin berolahraga, lakukan sebelum buka puasa. Pasalnya, seseorang berpeluang lebih besar kehilangan banyak cairan tubuh ketika berolahraga. Dengan mengatur jadwal olahraga mendekati waktu buka, tubuh akan terhindar dari dehidrasi berlebihan.

"Olahraga setelah berbuka sebaiknya dilakukan. Tak perlu olahraga berat. Cukup dengan berjalan di sekitar komplek atau sekitar halaman rumah. Dengan berjalan, akan ada benturan pada tulang. Hal itu membantu memperkuat tulang Anda," imbuh Fiastuti. 

Nah, mari kita ambil gelas dan minum air putih sebelum waktu sahur tiba, ya.

Sumber : 
http://www.apakabardunia.com/2012/08/sahur-susu-yes-teh-dan-kopi-no.html

Apakah para pembaca sekalian saat ini dalam keadaan sehat dan bugar? Atau apakah istri/suami, anak, sanak kerabat, tetangga, sahabat dan relasi Anda semua ada yang jatuh sakit? Sudahkah saudara dan saudariku semua menengok ke ruang bangsal di rumah sakit? Berapa jumlah mereka yang terbaring di sana? Lalu, apakah pelajaran yang bisa dipetik dari kisah mereka yang tidak dalam kondisi sehat?
Alhamdulillah, kata itulah yang mestinya senantiasa meluncur dari lisan kita atas berbagai kenikmatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada kita, diantaranya adalah sehat jiwa dan raga kita. Dengan badan yang sehat, tentu aktivitas ibadah dan keseharian kita akan berjalan baik dan lancar. Sehingga wajar apabila dalam suatu kesempatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada dua kenikmatan yang sering lalai untuk disyukuri oleh kebanyakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)
Saudara dan saudariku, waktu ternyata begitu cepat berlalu. Tanpa terasa, bulan suci Ramadhan hampir menyapa kita, karena kedatangannya yang sudah hampir di pelupuk mata. Bulan agung yang senantiasa ditunggu dan dinantikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Mengapa?
Karena pada bulan ini adalah bulan yang Allah muliakan di antara bulan-bulan yang lainnya. Banyak keutamaan pada bulan ini, diantaranya adalah dilipatgandakannya pahala amal ibadah dan diampuninya dosa-dosa. Tentu kita tidak ingin melewatinya dengan sia-sia atau berlalu begitu saja. Bahkan kita tidak ingin niatan amal soleh di bulan Ramadhan ini terhalang oleh sesuatu, terutama sakit. Demikianlah harapan kita, namun apa yang hendak dikata jika qadarullah (karena takdir Allah) kita mengidap atau terserang suatu penyakit, atau karena sebab lain yang menghambat ibadah puasa kita, maka janganlah kita berkecil hati.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai puasa dalam kondisi khusus, seperti pada ibu hamil, menyusui, lansia (lanjut usia), anak kecil, dan orang dengan penyakit tertentu. Selain itu, akan disampaikan beberapa tips seputar kesehatan supaya kita senantiasa sehat dan berstamina saat puasa. Tak ketinggalan, juga akan disinggung mengenai berbagai macam gangguan kesehatan yang kelihatannya sepele tapi bisa mengganggu kelancaran berpuasa, dan tentu saja disertai dengan cara mengatasinya.
Puasa dalam Kondisi Khusus
1. Jika ibu hamil atau menyusui ingin berpuasa
Meskipun ada keringanan untuk tidak berpuasa, ada kalanya seorang wanita hamil atau menyusui ingin berpuasa. Mengingat kondisi tiap wanita berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka tidak heran jika ada yang terpaksa tidak sanggup berpuasa, namun ada pula yang sanggup berpuasa hingga satu bulan penuh.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil atau menyusui yang ingin berpuasa:
Konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan berpuasa dalam kondisi hamil atau menyusui. Seorang dokter akan memberikan nasihat sesuai dengan kondisi masing-masing ibu. Adakalanya tidak diperbolehkan karena kondisi ibu yang memang tidak memungkinkan, ada yang diperbolehkan tapi tentu saja dengan beberapa catatan.
Mantapkan tekad terlebih dahulu, karena keyakinan akan sanggup berpuasa bisa menghilangkan was-was atau kekhawatiran akan kondisi ibu maupun anak. Mitos makan untuk dua  orang (ibu dan anak) ketika hamil atau menyusui tidak sepenuhnya benar. Memang kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya akan meningkat ketika hamil atau menyusui, namun bukan berarti dilipatgandakan menjadi dua kalinya. Pada dasarnya tidak ada efek buruk secara langsung bagi janin yang dikandung atau bayi yang disusui, dengan catatan selama seorang ibu tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Kebutuhan tambahan kalori wanita hamil lebih kurang 285 kalori, yaitu wanita dengan kerja ringan 1900 kalori/hari, kerja sedang 2100 kalori/hari, dan kerja berat 2400 kalori/hari. Kecukupan gizi seimbang kira-kira 40 kalori/kgBB dengan komposisi protein 20-25%, lemak 10-25%, dan karbohidrat 50-60%. Sedangkan bagi ibu yang menyusui, pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya mendapat ASI (eksklusif), ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori.
Pada dasarnya, berpuasa bisa dikatakan hanya menggeser waktu makan, sehingga ibu hamil atau menyusui tidak perlu khawatir dirinya akan makan lebih sedikit dari biasanya. Cara memenuhi kebutuhan kalori pada saat sedang hamil atau menyusui tapi tetap ingin berpuasa, salah satunya adalah dengan makan lagi setelah sholat tarawih. Tentu saja, makanan yang disantap tidak harus makanan berat, tapi bisa juga camilan padat gizi yang menyehatkan atau kudapan berbahan sayur dan buah (misalnya salad). Dengan begitu, seorang ibu hamil atau menyusui tetap makan 3 kali dalam sehari.
Bagi ibu menyusi, dalam menu sahur dan berbuka hendaknya ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya, serta diusahakan banyak minum air hangat. Biasanya, pola menyusui akan berubah. ASI pada siang hari lebih sedikit dibandingkan malam hari. Usahakan menyusui setelah sahur lebih lama dan segera susui bayi setelah berbuka.
Tetap konsumsi suplemen khusus bagi ibu hamil atau menyusui (zat besi, kalsium, asam folat, dan lain-lain).
Jangan memaksakan diri dan usahakan untuk mengukur kemampuan diri sendiri. Jangan sampai hanya karena ingin seperti ibu lain yang sanggup berpuasa ketika hamil atau menyusui, kemudian memaksakan diri untuk tetap berpuasa. Jika tubuh terasa lemas, pusing, atau berkunang-kunang, segera saja batalkan puasa.
Jangan lupa untuk berdo’a meminta kemudahan kepada Allah dalam menjalankan ibadah puasa, karena hanya Allah Ta’ala yang mampu menguatkan kita sehingga mampu berpuasa meskipun dalam kondisi lemah karena sedang hamil atau menyusui. Oleh karena itu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk berdoa:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ لاَ سَÙ‡ْÙ„َ Ø¥ِلاَّ Ù…َا جَعَÙ„ْتَÙ‡ُ سَÙ‡ْلاً ÙˆَØ£َÙ†ْتَ تَجْعَÙ„ُ الْØ­َزْÙ†َ Ø¥ِØ°َا Ø´ِئْتَ سَÙ‡ْلاً. رواه ابن حبان
“Ya Allah tiada kemudahan melainkan sesuatu yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau menjadikan kesusahan, bila Engkau kehendaki bisa menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, lihat Hisnul Muslim-red)
2. Jika orang tua berusia lanjut/lansia ingin berpuasa
Para lansia cenderung memiliki keinginan berpuasa yang lebih tinggi walaupun kondisi fisik mereka sudah mulai menurun. Bahkan, para lansia memiliki kecenderungan berlomba-lomba memperbanyak ibadah, mengingat usia yang sudah tidak muda lagi.
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk berpuasa. Tentu saja dengan catatan kondisi fisiknya masih kuat (tidak lemah) dan tidak sedang sakit berat. Bahkan, berdasarkan banyak pengalaman dari lansia yang berpuasa, justru merasakan banyak manfaat yang diperoleh seperti terkontrolnya kadar gula darah, tekanan darah, kadar kolesterol, dan lain-lain. Meskipun demikian, puasa harus dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengharap wajah Allah. Sedangkan nikmat kesehatan, itu hanyalah efek samping dari melakukan puasa dan bukan tujuan utama yang dicari-cari.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh lansia yang ingin berpuasa :
  • Pastikan bahwa kondisi fisik masih kuat dan mampu untuk melaksanakan puasa. Dalam hal ini bisa dipastikan dengan memeriksakan diri ke dokter. Selain memeriksa fisik, biasanya seorang dokter juga akan meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah, urin) untuk mengetahui beberapa penanda yang mengarah pada penyakit atau kelainan tertentu, seperti kadar gula, kolesterol, asam urat, dan lain-lain. Selanjutnya banyak berkonsultasi dan minta nasehat terkait dengan kondisi kesehatan tubuh jika nantinya melakukan puasa.
  • Hendaknya lansia yang ingin berpuasa tidak sedang mengalami penyakit komplikasi dan penyakit infeksi yang berat.
  • Terapkan pola makan sehat dan jangan hanya mengandalkan suplemen. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa menu makanan yang sehat jika dikombinasikan dengan aktivitas fisik dan mental yang teratur, dapat membantu hidup menjadi lebih sehat dan berkualitas. Disamping mengonsumsi makanan bergizi seimbang, perhatikan pula besarnya porsi sajian. Satu hal yang perlu digaris bawahi, hendaknya memilih aneka ragam makanan padat gizi, karena kita tidak dapat menggantikan makanan bergizi seimbang dengan suplemen apapun. Ada beberapa hal penting seputar makanan yang harus diperhatikan oleh para lansia, antara lain : banyak mengonsumsi makanan berserat, minum banyak cairan, kurangi lemak dan kolesterol, batasi garam, dan jauhi minuman keras.
  • Tetap berolahraga dan aktif secara fisik. Sesuaikan dengan kemampuan fisik, mengingat dari segi usia yang sudah tidak muda lagi. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai olah raga, karena termasuk kategori aktivitas berat.
3. Jika anak kecil (yang belum baligh) ingin berpuasa
Tidak jarang, anak-anak yang belum baligh sudah mengutarakan keinginannya untuk ikut berpuasa. Sebagai orangtua, tentu hal ini sangat menggembirakan sekaligus membanggakan. Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah. Karena alasan itulah, banyak orangtua yang berniat mendidik anak untuk mengenal dan melakukan ibadah sedini mungkin. Hal ini tentu sangat baik, karena semakin dini seorang anak dikenalkan dengan ibadah, maka diharapkan akan menjadi kebiasaan dan terpatri di dalam jiwa anak mengenai pentingnya ibadah tersebut.
Ada begitu banyak manfaat puasa bagi kesehatan anak, diantaranya adalah pola atau jadwal makan menjadi lebih teratur sehingga berdampak positif bagi kesehatan lambung anak. Selain itu, dengan berpuasa, anak tidak lagi makan berlebihan sehingga kemngkinan anak mengalami obesitas (kegemukan) dapat dikurangi. Jajanan yang tidak sehat juga dapat dikurangi selama bulan puasa, karena otomatis anak tidak jajan sembarangan ketika siang hari. Hal ini, tentu akan mengurangi kemungkinan munculnya berbagai penyakit seperti diare dan demam typhoid (typhus) akibat memakan jajanan yang kurang bersih.
Selain manfaat yang dirasakan oleh tubuh, puasa juga bisa melatih kecerdasan emosional anak. Apalagi, anak-anak masih sangat tinggi kadar ego/keakuannya. Dengan berpuasa, anak-anak dilatih untuk menahan diri dari makan dan minum, padahal di luar bulan ramadhan, mereka bisa makan kapan saja. Jangan lupa untuk mengajarkan pada anak mengenai pentingnya menahan lisan dari berkata-kata yang tidak baik dan menahan diri dari amarah ketika ada hal-hal yang tidak disukai.
Namun, tidak sedikit pula orangtua yang justru menjadi khawatir dengan kesehatan anak jika mereka ikut berpuasa. Lalu, pada umur berapakah idealnya seorang anak mulai belajar puasa? Meski belum banyak dilakukan penelitian, sejauh ini belum pernah diketahui ada anak yang mengalami sakit atau gangguan kesehatan yang berat akibat berpuasa. Sebaiknya, ada tahap waktu yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan fisik serta mental anak.
Mulai usia 3 tahun, orangtua bisa memperkenalkan “suasana” puasa di bulan ramadhan. Ajak mereka untuk bangun sahur, makan bersama orang yang berbuka puasa, sholat tarawih, dan sebagainya. Tentu saja dengan catatan tidak ada paksaan atau ancaman.
Puasa setengah hari bisa diperkenalkan pada anak usia 5 tahun. Tentu saja, orang tua tetap harus memberikan pengertian pada anak bahwa ibadah puasa yang mereka lakukan masih bersifat “latihan” dan bukanlah ibadah puasa yang sesungguhnya.
Di atas usia 6 tahun, kita bisa memperkenalkan puasa penuh namun tetap kita berikan kelonggaran jika sewaktu-waktu anak merasa tidak kuat sehingga ingin berbuka. Usia memang bukan satu-satunya patokan, mengingat kemampuan puasa juga sangat dipengaruhi oleh niat dan tekad masing-masing anak. Anak yang berusia lebih muda terkadang justru lebih kuat berpuasa dibanding anak yang berusia jauh di atasnya. Tentu saja hal ini disebabkan oleh tekad baja si anak dalam menjalankan ibadah puasa.
Agar puasa anak berjalan lancar, orang tua bisa mempraktekkan kiat-kiat praktis berikut ini :
Ajak anak untuk sahur, karena sahur sangat penting untuk ketahanan anak dalam menjalankan puasa. Bangunkan dengan hati-hati dan terus motivasi anak untuk mau bangun sahur. Jangan menggunakan paksaan atau ancaman, karena hal tersebut sangat tidak baik untuk kondisi mental dan kejiwaan anak. Berikan makanan yang tinggi kalori dan protein pada anak ketika sahur, supaya anak mempunyai cadangan energi yang cukup untuk beraktivitas selama berpuasa. Cukupi kebutuhan cairan anak supaya tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan). Usahakan tercukupi 6-8 gelas cairan. Cairan yang dimaksud tidak hanya air putih, tapi termasuk juga susu, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain.
Setelah selesai sahur, ajak anak untuk sholat subuh berjama’ah. Selain mengajarkan pentingnya sholat berjama’ah, kebiasaan ini juga bisa mengusir rasa kantuk pada anak. Usahakan supaya anak tidak langsung tidur kembali dengan perut penuh setelah makan sahur.
Setelah sholat subuh, ajak anak untuk melakukan aktivitas yang tidak terlalu menguras tenaganya, seperti membaca Al-Qur’an, membacakan buku cerita untuk mereka, atau mengulang hafalan do’a sehari-hari. Hindarkan anak-anak dari aktivitas yang menguras tenaga, seperti bermain kejar-kejaran misalnya. Boleh juga mengajak mereka kembali tidur kalau masih ada waktu sebelum berangkat sekolah, tapi tentu saja jangan berlebihan, karena justru membuat badan menjadi lemas.
Perhatikan jadwal tidur dan istirahat anak supaya tidak kekurangan atau justru berlebihan. Pada waktu siang, hendaknya anak tidur seperti biasanya supaya badan beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Sore harinya, anak boleh melakukan aktivitas yang lebih banyak, seperti berolahraga misalnya, tapi hendaknya dipilih waktu ketika mendekati saat berbuka puasa.
Hendaknya ibu menyiapkan menu makanan berbuka yang bergizi dan disukai anak, misalnya kurma yang dimakan langsung atau dimodifikasi menjadi puding kurma, kue kurma, es buah kurma dan lain-lain. Hal ini tentu akan makin menambah semangat anak. Apalagi, kurma merupakan salah satu makanan yang mengandung gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh. Selain itu, kurma mengandung kalori dan kalium tinggi yang mudah diserap oleh tubuh, dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Jangan berlebihan dalam menyiapkan menu berbuka untuk melatih anak supaya tidak makan berlebihan.
Menjelang tidur, kita bisa memberikan susu atau air madu untuk menambah tenaga bagi anak kita setelah mereka banyak melakukan aktivitas seharian. Berikan juga camilan padat gizi sebagai selingan atau boleh juga menawarkan anak untuk makan lagi dengan porsi kecil.
Tentu setiap orangtua menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Tekad anak untuk bisa beribadah puasa tentu patut kita syukuri. Sebagai orangtua, hendaknya kita tidak melarang anak-anak ikut berpuasa, tapi justru harus mendukung tekad anak supaya puasa mereka berjalan dengan lancar.
Terkadang ada yang melarang anak-anak berpuasa dengan alasan sebagai bentuk rasa kasih sayang. Padahal, salah satu bentuk rasa kasih sayang pada anak justru dengan memerintahkan mereka untuk mengerjakan syariat-syariat Islam dan membiasakannya. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan jangan sampai memberatkan atau memadharatkan anak-anak. Tak perlu khawatir kesehatan anak akan terganggu karena menjalankan ibadah puasa. Selain usaha-usaha yang ditempuh supaya anak tetap sehat ketika berpuasa, jangan lupa untuk berdo’a demi kebaikan dan kesehatan anak.
-Bersambung insya Allah-
Penulis : dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Referensi :
1.Arief Mansjoer (editor) dkk. Buku Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid 1. Tahun 1999. Penerbit Media Aesculapius, Universitas Indonesia, Jakarta.
2.Cunningham, Mac Donald, Gant. Textbook Williams Obstetry Edisi 18. Tahun 1995. Penerbit EGC, Jakarta.
3.David B. Reuben, MD dkk, Buku “Geriatrics at Your Fingertips “. Tahun 2001. Penerbit Excerpta Medica, Inc. USA.
4.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Manajemen Laktasi.
5.Dr. C. Triwikatmani, Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2. Tahun 2002. Penerbit PB PERKENI, Jakarta.
6.Dr. Widodo Judarwanto, SpA, “Kiat Aman Berpuasa untuk Anak”. Jawa Pos, 22 Agustus 2009.
7.Dr. Hambrah Sri Atriadewi, “Atasi Gangguan Pencernaaan Saat Puasa dengan Konsumsi Kurma”. Healthy, edisi 01/tahun III/21 Agustus-3 September 2009.
8.Heidi Murkoff, dkk. Buku “Kehamilan, Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan”. Tahun 2006. Penerbit Arcan, Jakarta.
9.Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi, Bab “Mencegah Kelebihan Makan”, Tahun 2008. Penerbit Griya Ilmu, Jakarta.
10.One Day Simposium “Chronic Heart Failure, diagnosis, current management and cardio preventive care” , Solo, 24 Agustus 2008.
11.Scott C. Litin, M.D (editor). Mayo Clinic, Family Health Book Edisi 1, Tahun 2009, Penerbit PT Intisari Mediatama, Jakarta.

Sehat dan Berstamina Saat Puasa


Apakah para pembaca sekalian saat ini dalam keadaan sehat dan bugar? Atau apakah istri/suami, anak, sanak kerabat, tetangga, sahabat dan relasi Anda semua ada yang jatuh sakit? Sudahkah saudara dan saudariku semua menengok ke ruang bangsal di rumah sakit? Berapa jumlah mereka yang terbaring di sana? Lalu, apakah pelajaran yang bisa dipetik dari kisah mereka yang tidak dalam kondisi sehat?
Alhamdulillah, kata itulah yang mestinya senantiasa meluncur dari lisan kita atas berbagai kenikmatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada kita, diantaranya adalah sehat jiwa dan raga kita. Dengan badan yang sehat, tentu aktivitas ibadah dan keseharian kita akan berjalan baik dan lancar. Sehingga wajar apabila dalam suatu kesempatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Ada dua kenikmatan yang sering lalai untuk disyukuri oleh kebanyakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)
Saudara dan saudariku, waktu ternyata begitu cepat berlalu. Tanpa terasa, bulan suci Ramadhan hampir menyapa kita, karena kedatangannya yang sudah hampir di pelupuk mata. Bulan agung yang senantiasa ditunggu dan dinantikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Mengapa?
Karena pada bulan ini adalah bulan yang Allah muliakan di antara bulan-bulan yang lainnya. Banyak keutamaan pada bulan ini, diantaranya adalah dilipatgandakannya pahala amal ibadah dan diampuninya dosa-dosa. Tentu kita tidak ingin melewatinya dengan sia-sia atau berlalu begitu saja. Bahkan kita tidak ingin niatan amal soleh di bulan Ramadhan ini terhalang oleh sesuatu, terutama sakit. Demikianlah harapan kita, namun apa yang hendak dikata jika qadarullah (karena takdir Allah) kita mengidap atau terserang suatu penyakit, atau karena sebab lain yang menghambat ibadah puasa kita, maka janganlah kita berkecil hati.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai puasa dalam kondisi khusus, seperti pada ibu hamil, menyusui, lansia (lanjut usia), anak kecil, dan orang dengan penyakit tertentu. Selain itu, akan disampaikan beberapa tips seputar kesehatan supaya kita senantiasa sehat dan berstamina saat puasa. Tak ketinggalan, juga akan disinggung mengenai berbagai macam gangguan kesehatan yang kelihatannya sepele tapi bisa mengganggu kelancaran berpuasa, dan tentu saja disertai dengan cara mengatasinya.
Puasa dalam Kondisi Khusus
1. Jika ibu hamil atau menyusui ingin berpuasa
Meskipun ada keringanan untuk tidak berpuasa, ada kalanya seorang wanita hamil atau menyusui ingin berpuasa. Mengingat kondisi tiap wanita berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka tidak heran jika ada yang terpaksa tidak sanggup berpuasa, namun ada pula yang sanggup berpuasa hingga satu bulan penuh.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil atau menyusui yang ingin berpuasa:
Konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan berpuasa dalam kondisi hamil atau menyusui. Seorang dokter akan memberikan nasihat sesuai dengan kondisi masing-masing ibu. Adakalanya tidak diperbolehkan karena kondisi ibu yang memang tidak memungkinkan, ada yang diperbolehkan tapi tentu saja dengan beberapa catatan.
Mantapkan tekad terlebih dahulu, karena keyakinan akan sanggup berpuasa bisa menghilangkan was-was atau kekhawatiran akan kondisi ibu maupun anak. Mitos makan untuk dua  orang (ibu dan anak) ketika hamil atau menyusui tidak sepenuhnya benar. Memang kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya akan meningkat ketika hamil atau menyusui, namun bukan berarti dilipatgandakan menjadi dua kalinya. Pada dasarnya tidak ada efek buruk secara langsung bagi janin yang dikandung atau bayi yang disusui, dengan catatan selama seorang ibu tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Kebutuhan tambahan kalori wanita hamil lebih kurang 285 kalori, yaitu wanita dengan kerja ringan 1900 kalori/hari, kerja sedang 2100 kalori/hari, dan kerja berat 2400 kalori/hari. Kecukupan gizi seimbang kira-kira 40 kalori/kgBB dengan komposisi protein 20-25%, lemak 10-25%, dan karbohidrat 50-60%. Sedangkan bagi ibu yang menyusui, pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya mendapat ASI (eksklusif), ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori.
Pada dasarnya, berpuasa bisa dikatakan hanya menggeser waktu makan, sehingga ibu hamil atau menyusui tidak perlu khawatir dirinya akan makan lebih sedikit dari biasanya. Cara memenuhi kebutuhan kalori pada saat sedang hamil atau menyusui tapi tetap ingin berpuasa, salah satunya adalah dengan makan lagi setelah sholat tarawih. Tentu saja, makanan yang disantap tidak harus makanan berat, tapi bisa juga camilan padat gizi yang menyehatkan atau kudapan berbahan sayur dan buah (misalnya salad). Dengan begitu, seorang ibu hamil atau menyusui tetap makan 3 kali dalam sehari.
Bagi ibu menyusi, dalam menu sahur dan berbuka hendaknya ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya, serta diusahakan banyak minum air hangat. Biasanya, pola menyusui akan berubah. ASI pada siang hari lebih sedikit dibandingkan malam hari. Usahakan menyusui setelah sahur lebih lama dan segera susui bayi setelah berbuka.
Tetap konsumsi suplemen khusus bagi ibu hamil atau menyusui (zat besi, kalsium, asam folat, dan lain-lain).
Jangan memaksakan diri dan usahakan untuk mengukur kemampuan diri sendiri. Jangan sampai hanya karena ingin seperti ibu lain yang sanggup berpuasa ketika hamil atau menyusui, kemudian memaksakan diri untuk tetap berpuasa. Jika tubuh terasa lemas, pusing, atau berkunang-kunang, segera saja batalkan puasa.
Jangan lupa untuk berdo’a meminta kemudahan kepada Allah dalam menjalankan ibadah puasa, karena hanya Allah Ta’ala yang mampu menguatkan kita sehingga mampu berpuasa meskipun dalam kondisi lemah karena sedang hamil atau menyusui. Oleh karena itu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita untuk berdoa:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ لاَ سَÙ‡ْÙ„َ Ø¥ِلاَّ Ù…َا جَعَÙ„ْتَÙ‡ُ سَÙ‡ْلاً ÙˆَØ£َÙ†ْتَ تَجْعَÙ„ُ الْØ­َزْÙ†َ Ø¥ِØ°َا Ø´ِئْتَ سَÙ‡ْلاً. رواه ابن حبان
“Ya Allah tiada kemudahan melainkan sesuatu yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau menjadikan kesusahan, bila Engkau kehendaki bisa menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, lihat Hisnul Muslim-red)
2. Jika orang tua berusia lanjut/lansia ingin berpuasa
Para lansia cenderung memiliki keinginan berpuasa yang lebih tinggi walaupun kondisi fisik mereka sudah mulai menurun. Bahkan, para lansia memiliki kecenderungan berlomba-lomba memperbanyak ibadah, mengingat usia yang sudah tidak muda lagi.
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk berpuasa. Tentu saja dengan catatan kondisi fisiknya masih kuat (tidak lemah) dan tidak sedang sakit berat. Bahkan, berdasarkan banyak pengalaman dari lansia yang berpuasa, justru merasakan banyak manfaat yang diperoleh seperti terkontrolnya kadar gula darah, tekanan darah, kadar kolesterol, dan lain-lain. Meskipun demikian, puasa harus dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengharap wajah Allah. Sedangkan nikmat kesehatan, itu hanyalah efek samping dari melakukan puasa dan bukan tujuan utama yang dicari-cari.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh lansia yang ingin berpuasa :
  • Pastikan bahwa kondisi fisik masih kuat dan mampu untuk melaksanakan puasa. Dalam hal ini bisa dipastikan dengan memeriksakan diri ke dokter. Selain memeriksa fisik, biasanya seorang dokter juga akan meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah, urin) untuk mengetahui beberapa penanda yang mengarah pada penyakit atau kelainan tertentu, seperti kadar gula, kolesterol, asam urat, dan lain-lain. Selanjutnya banyak berkonsultasi dan minta nasehat terkait dengan kondisi kesehatan tubuh jika nantinya melakukan puasa.
  • Hendaknya lansia yang ingin berpuasa tidak sedang mengalami penyakit komplikasi dan penyakit infeksi yang berat.
  • Terapkan pola makan sehat dan jangan hanya mengandalkan suplemen. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa menu makanan yang sehat jika dikombinasikan dengan aktivitas fisik dan mental yang teratur, dapat membantu hidup menjadi lebih sehat dan berkualitas. Disamping mengonsumsi makanan bergizi seimbang, perhatikan pula besarnya porsi sajian. Satu hal yang perlu digaris bawahi, hendaknya memilih aneka ragam makanan padat gizi, karena kita tidak dapat menggantikan makanan bergizi seimbang dengan suplemen apapun. Ada beberapa hal penting seputar makanan yang harus diperhatikan oleh para lansia, antara lain : banyak mengonsumsi makanan berserat, minum banyak cairan, kurangi lemak dan kolesterol, batasi garam, dan jauhi minuman keras.
  • Tetap berolahraga dan aktif secara fisik. Sesuaikan dengan kemampuan fisik, mengingat dari segi usia yang sudah tidak muda lagi. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai olah raga, karena termasuk kategori aktivitas berat.
3. Jika anak kecil (yang belum baligh) ingin berpuasa
Tidak jarang, anak-anak yang belum baligh sudah mengutarakan keinginannya untuk ikut berpuasa. Sebagai orangtua, tentu hal ini sangat menggembirakan sekaligus membanggakan. Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah. Karena alasan itulah, banyak orangtua yang berniat mendidik anak untuk mengenal dan melakukan ibadah sedini mungkin. Hal ini tentu sangat baik, karena semakin dini seorang anak dikenalkan dengan ibadah, maka diharapkan akan menjadi kebiasaan dan terpatri di dalam jiwa anak mengenai pentingnya ibadah tersebut.
Ada begitu banyak manfaat puasa bagi kesehatan anak, diantaranya adalah pola atau jadwal makan menjadi lebih teratur sehingga berdampak positif bagi kesehatan lambung anak. Selain itu, dengan berpuasa, anak tidak lagi makan berlebihan sehingga kemngkinan anak mengalami obesitas (kegemukan) dapat dikurangi. Jajanan yang tidak sehat juga dapat dikurangi selama bulan puasa, karena otomatis anak tidak jajan sembarangan ketika siang hari. Hal ini, tentu akan mengurangi kemungkinan munculnya berbagai penyakit seperti diare dan demam typhoid (typhus) akibat memakan jajanan yang kurang bersih.
Selain manfaat yang dirasakan oleh tubuh, puasa juga bisa melatih kecerdasan emosional anak. Apalagi, anak-anak masih sangat tinggi kadar ego/keakuannya. Dengan berpuasa, anak-anak dilatih untuk menahan diri dari makan dan minum, padahal di luar bulan ramadhan, mereka bisa makan kapan saja. Jangan lupa untuk mengajarkan pada anak mengenai pentingnya menahan lisan dari berkata-kata yang tidak baik dan menahan diri dari amarah ketika ada hal-hal yang tidak disukai.
Namun, tidak sedikit pula orangtua yang justru menjadi khawatir dengan kesehatan anak jika mereka ikut berpuasa. Lalu, pada umur berapakah idealnya seorang anak mulai belajar puasa? Meski belum banyak dilakukan penelitian, sejauh ini belum pernah diketahui ada anak yang mengalami sakit atau gangguan kesehatan yang berat akibat berpuasa. Sebaiknya, ada tahap waktu yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan fisik serta mental anak.
Mulai usia 3 tahun, orangtua bisa memperkenalkan “suasana” puasa di bulan ramadhan. Ajak mereka untuk bangun sahur, makan bersama orang yang berbuka puasa, sholat tarawih, dan sebagainya. Tentu saja dengan catatan tidak ada paksaan atau ancaman.
Puasa setengah hari bisa diperkenalkan pada anak usia 5 tahun. Tentu saja, orang tua tetap harus memberikan pengertian pada anak bahwa ibadah puasa yang mereka lakukan masih bersifat “latihan” dan bukanlah ibadah puasa yang sesungguhnya.
Di atas usia 6 tahun, kita bisa memperkenalkan puasa penuh namun tetap kita berikan kelonggaran jika sewaktu-waktu anak merasa tidak kuat sehingga ingin berbuka. Usia memang bukan satu-satunya patokan, mengingat kemampuan puasa juga sangat dipengaruhi oleh niat dan tekad masing-masing anak. Anak yang berusia lebih muda terkadang justru lebih kuat berpuasa dibanding anak yang berusia jauh di atasnya. Tentu saja hal ini disebabkan oleh tekad baja si anak dalam menjalankan ibadah puasa.
Agar puasa anak berjalan lancar, orang tua bisa mempraktekkan kiat-kiat praktis berikut ini :
Ajak anak untuk sahur, karena sahur sangat penting untuk ketahanan anak dalam menjalankan puasa. Bangunkan dengan hati-hati dan terus motivasi anak untuk mau bangun sahur. Jangan menggunakan paksaan atau ancaman, karena hal tersebut sangat tidak baik untuk kondisi mental dan kejiwaan anak. Berikan makanan yang tinggi kalori dan protein pada anak ketika sahur, supaya anak mempunyai cadangan energi yang cukup untuk beraktivitas selama berpuasa. Cukupi kebutuhan cairan anak supaya tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan). Usahakan tercukupi 6-8 gelas cairan. Cairan yang dimaksud tidak hanya air putih, tapi termasuk juga susu, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain.
Setelah selesai sahur, ajak anak untuk sholat subuh berjama’ah. Selain mengajarkan pentingnya sholat berjama’ah, kebiasaan ini juga bisa mengusir rasa kantuk pada anak. Usahakan supaya anak tidak langsung tidur kembali dengan perut penuh setelah makan sahur.
Setelah sholat subuh, ajak anak untuk melakukan aktivitas yang tidak terlalu menguras tenaganya, seperti membaca Al-Qur’an, membacakan buku cerita untuk mereka, atau mengulang hafalan do’a sehari-hari. Hindarkan anak-anak dari aktivitas yang menguras tenaga, seperti bermain kejar-kejaran misalnya. Boleh juga mengajak mereka kembali tidur kalau masih ada waktu sebelum berangkat sekolah, tapi tentu saja jangan berlebihan, karena justru membuat badan menjadi lemas.
Perhatikan jadwal tidur dan istirahat anak supaya tidak kekurangan atau justru berlebihan. Pada waktu siang, hendaknya anak tidur seperti biasanya supaya badan beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Sore harinya, anak boleh melakukan aktivitas yang lebih banyak, seperti berolahraga misalnya, tapi hendaknya dipilih waktu ketika mendekati saat berbuka puasa.
Hendaknya ibu menyiapkan menu makanan berbuka yang bergizi dan disukai anak, misalnya kurma yang dimakan langsung atau dimodifikasi menjadi puding kurma, kue kurma, es buah kurma dan lain-lain. Hal ini tentu akan makin menambah semangat anak. Apalagi, kurma merupakan salah satu makanan yang mengandung gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh. Selain itu, kurma mengandung kalori dan kalium tinggi yang mudah diserap oleh tubuh, dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Jangan berlebihan dalam menyiapkan menu berbuka untuk melatih anak supaya tidak makan berlebihan.
Menjelang tidur, kita bisa memberikan susu atau air madu untuk menambah tenaga bagi anak kita setelah mereka banyak melakukan aktivitas seharian. Berikan juga camilan padat gizi sebagai selingan atau boleh juga menawarkan anak untuk makan lagi dengan porsi kecil.
Tentu setiap orangtua menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya. Tekad anak untuk bisa beribadah puasa tentu patut kita syukuri. Sebagai orangtua, hendaknya kita tidak melarang anak-anak ikut berpuasa, tapi justru harus mendukung tekad anak supaya puasa mereka berjalan dengan lancar.
Terkadang ada yang melarang anak-anak berpuasa dengan alasan sebagai bentuk rasa kasih sayang. Padahal, salah satu bentuk rasa kasih sayang pada anak justru dengan memerintahkan mereka untuk mengerjakan syariat-syariat Islam dan membiasakannya. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan jangan sampai memberatkan atau memadharatkan anak-anak. Tak perlu khawatir kesehatan anak akan terganggu karena menjalankan ibadah puasa. Selain usaha-usaha yang ditempuh supaya anak tetap sehat ketika berpuasa, jangan lupa untuk berdo’a demi kebaikan dan kesehatan anak.
-Bersambung insya Allah-
Penulis : dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Referensi :
1.Arief Mansjoer (editor) dkk. Buku Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid 1. Tahun 1999. Penerbit Media Aesculapius, Universitas Indonesia, Jakarta.
2.Cunningham, Mac Donald, Gant. Textbook Williams Obstetry Edisi 18. Tahun 1995. Penerbit EGC, Jakarta.
3.David B. Reuben, MD dkk, Buku “Geriatrics at Your Fingertips “. Tahun 2001. Penerbit Excerpta Medica, Inc. USA.
4.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Manajemen Laktasi.
5.Dr. C. Triwikatmani, Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2. Tahun 2002. Penerbit PB PERKENI, Jakarta.
6.Dr. Widodo Judarwanto, SpA, “Kiat Aman Berpuasa untuk Anak”. Jawa Pos, 22 Agustus 2009.
7.Dr. Hambrah Sri Atriadewi, “Atasi Gangguan Pencernaaan Saat Puasa dengan Konsumsi Kurma”. Healthy, edisi 01/tahun III/21 Agustus-3 September 2009.
8.Heidi Murkoff, dkk. Buku “Kehamilan, Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan”. Tahun 2006. Penerbit Arcan, Jakarta.
9.Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi, Bab “Mencegah Kelebihan Makan”, Tahun 2008. Penerbit Griya Ilmu, Jakarta.
10.One Day Simposium “Chronic Heart Failure, diagnosis, current management and cardio preventive care” , Solo, 24 Agustus 2008.
11.Scott C. Litin, M.D (editor). Mayo Clinic, Family Health Book Edisi 1, Tahun 2009, Penerbit PT Intisari Mediatama, Jakarta.

Minggu, 30 Juni 2013

gambar 1
Semua ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan ASI yang terbaik. Ibu-ibu merasa beruntung jika ASI dapat keluar dengan lancar. Namun anda pasti sangat kesulitan memberi ASI kepada anak anda jika anda seorang wanita karir. Anda tidak perlu khawatir karena anda bisa memeras ASI dan kemudian menyimpan asi tersebut dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara-cara untuk menyimpan air susu dengan maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut? Banyak ibu yang menyimpan air susunya di kulkas. Ini akan membuat ASI bertahan lebih lama. Anda harus membaca panduan sebelum menyimpan asi anda sehingga tidak akan berbahaya bagi anak anda:
·     ASI yang anda peras hanya bisa bertahan di suhu ruangan selama 10 jam jika anda memilih menyimpannya di suhu ruangan.
·     ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan.
·     ASI dapat disimpan di kulkas untuk 5 sampai 7 hari kedepan
·     Jika anda menggunakan Freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan. Anda harus menyimpan nya di bagian yang paling dingin.
·     Anda bisa memindahkan ASI dari kulkas ke Freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah ada di kulkas selama 48 jam.
·     Jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Anda bisa menggunakan tutup dari plastic dan karet. Pastikan penutup rapat.
·     Jangan lupa memberi label tanggal sehingga ASI yang sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi.
·     Jika anda tidak menyimpan asi dalam kulkas atau freezer, anda bisa saja menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternative untuk jangka waktu yang lama. Ini hanya bisa digunakan untuk beberapa jam saja.

Anda bisa menggunakan ASI dalam kulkas atau Freezer setelah menghangatkan ASI yang telah disimpan. Bagaimana cara untuk menghangatkan dan mencairkan ASI? Berikut tipsnya:
·     Ambil botol ASI dan kemudian letakkan dalam suhu ruangan atau anda bisa letakkan diatas mangkok dengan air panas.
·     Jangan pernah mencairkan ASI dimicrowave karena akan merusak kandungan dalam ASI yang anda berikan.
·     Aduk merata untuk memisahkan krim dalam ASI
·     Jangan memberikan air susu tersebut jika belum benar benar telah cair dan menjadi susu.
·     Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam
·     ASI hanya bisa bertahan 24 jam setelah dicairkan.
Anda harus benar-benar mempelajari cara menyimpan asi yang benar demi kualitas asi untuk buah hati anda yang tercinta.

Sumber : 
http://bidanku.com/index.php?/tips-menyimpan-asi-yang-baik
sumber gambar 1 : http://thedoctorundercover.files.wordpress.com/2012/09/botol-asi-perah-pic.jpg

Cara menyimpan ASI yang benar

gambar 1
Semua ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan ASI yang terbaik. Ibu-ibu merasa beruntung jika ASI dapat keluar dengan lancar. Namun anda pasti sangat kesulitan memberi ASI kepada anak anda jika anda seorang wanita karir. Anda tidak perlu khawatir karena anda bisa memeras ASI dan kemudian menyimpan asi tersebut dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara-cara untuk menyimpan air susu dengan maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut? Banyak ibu yang menyimpan air susunya di kulkas. Ini akan membuat ASI bertahan lebih lama. Anda harus membaca panduan sebelum menyimpan asi anda sehingga tidak akan berbahaya bagi anak anda:
·     ASI yang anda peras hanya bisa bertahan di suhu ruangan selama 10 jam jika anda memilih menyimpannya di suhu ruangan.
·     ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan.
·     ASI dapat disimpan di kulkas untuk 5 sampai 7 hari kedepan
·     Jika anda menggunakan Freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan. Anda harus menyimpan nya di bagian yang paling dingin.
·     Anda bisa memindahkan ASI dari kulkas ke Freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah ada di kulkas selama 48 jam.
·     Jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Anda bisa menggunakan tutup dari plastic dan karet. Pastikan penutup rapat.
·     Jangan lupa memberi label tanggal sehingga ASI yang sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi.
·     Jika anda tidak menyimpan asi dalam kulkas atau freezer, anda bisa saja menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternative untuk jangka waktu yang lama. Ini hanya bisa digunakan untuk beberapa jam saja.

Anda bisa menggunakan ASI dalam kulkas atau Freezer setelah menghangatkan ASI yang telah disimpan. Bagaimana cara untuk menghangatkan dan mencairkan ASI? Berikut tipsnya:
·     Ambil botol ASI dan kemudian letakkan dalam suhu ruangan atau anda bisa letakkan diatas mangkok dengan air panas.
·     Jangan pernah mencairkan ASI dimicrowave karena akan merusak kandungan dalam ASI yang anda berikan.
·     Aduk merata untuk memisahkan krim dalam ASI
·     Jangan memberikan air susu tersebut jika belum benar benar telah cair dan menjadi susu.
·     Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam
·     ASI hanya bisa bertahan 24 jam setelah dicairkan.
Anda harus benar-benar mempelajari cara menyimpan asi yang benar demi kualitas asi untuk buah hati anda yang tercinta.

Sumber : 
http://bidanku.com/index.php?/tips-menyimpan-asi-yang-baik
sumber gambar 1 : http://thedoctorundercover.files.wordpress.com/2012/09/botol-asi-perah-pic.jpg

Rabu, 19 Juni 2013

Halo sobat bagi kalian yang membutuhkan software untuk membaca file-file PDF yang gratis dan ringan karena tidak banyak memakan RAM. 
tampilan user interface foxit reader
Foxit Reader adalah alat pembaca, pencari, dan pencetak file dokumen PDF multilingual. perangkat lunak ini memungkinkan penggunanya untuk mendesai form yang interaktif, memasukan gambar, menambah jaringan, menambah keterangan pada PDF, mengirim PDF, dsb.
Foxit Reader adalah perangkat lunak yang gratis. Dan sejak versi 4.0 diluncurkan, fitur2 profesional telah ditambahkan secara gratis tanpa perlu lisensi tambahan.
Foxit Reader dibuat dan dikembangkan oleh Foxit Corporation, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2001(sumber: wikipedia) 
Foxit reader kompatibel dengan win xp, win vista, dan win 7 
cara memasang foxit reader 602 di kompi/laptop agan :
1. Download DISINI
jangan centang(uncheck) download with tusfile accelerator, baru klik download yang sudah saya lingkari
proses download with idm (klo ada)
2. Instal Softwarenya  
proses instalasi
pilih next
pilih "i accept agremment" kemudian pilih next
pilih next
pilih ful instalation kemudian klik next
cetang semua pilihan kemudian klik next
pilih next 
pilih instal
proses instal
proses install telah selesai

selamat mencoba....

Donwload Software PDF Reader Terbaru (Foxit Reader 602)

Halo sobat bagi kalian yang membutuhkan software untuk membaca file-file PDF yang gratis dan ringan karena tidak banyak memakan RAM. 
tampilan user interface foxit reader
Foxit Reader adalah alat pembaca, pencari, dan pencetak file dokumen PDF multilingual. perangkat lunak ini memungkinkan penggunanya untuk mendesai form yang interaktif, memasukan gambar, menambah jaringan, menambah keterangan pada PDF, mengirim PDF, dsb.
Foxit Reader adalah perangkat lunak yang gratis. Dan sejak versi 4.0 diluncurkan, fitur2 profesional telah ditambahkan secara gratis tanpa perlu lisensi tambahan.
Foxit Reader dibuat dan dikembangkan oleh Foxit Corporation, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2001(sumber: wikipedia) 
Foxit reader kompatibel dengan win xp, win vista, dan win 7 
cara memasang foxit reader 602 di kompi/laptop agan :
1. Download DISINI
jangan centang(uncheck) download with tusfile accelerator, baru klik download yang sudah saya lingkari
proses download with idm (klo ada)
2. Instal Softwarenya  
proses instalasi
pilih next
pilih "i accept agremment" kemudian pilih next
pilih next
pilih ful instalation kemudian klik next
cetang semua pilihan kemudian klik next
pilih next 
pilih instal
proses instal
proses install telah selesai

selamat mencoba....